Headlines News :
Home » » Belajar Dari Hana

Belajar Dari Hana

Written By Raid Indra Wendi on Senin, 27 Mei 2013 | Senin, Mei 27, 2013

Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. 1 Samuel 1:9-10


Hana adalah istri seorang yang bernama Elkana yang telah lama menikah namun tidak dikaruniai seorang anak. Hana sering di ejek oleh istri kedua Elkana yang bernama Penina yang telah mempunyai anak laki-laki dan perempuan. 







Secara batin Hana sungguh tersiksa dengan perlakuan madunya itu. Bisa saja madunya itu berkata kepadanya bahwa ia adalah istri yang tak berguna yang hanya menjadi beban bagi suaminya karena ia tidak bisa memberikan seorang anakpun kepada suaminya, dan mungkin banyak perkataan hinaan lainnya yang membuat Hana benar-benar sakit hati.


Di Israel zaman dahulu adalah aib bagi seorang wanita apabila tidak dapat memberikan anak laki-laki kepada suaminya, apalagi tidak mempunyai anak sama sekali (mandul); karena wanita demikian dianggap pembawa sial dan hidup dalam kutuk (Ulangan 28 : 18).
Saudaraku, melalui kisah Hana ini ada beberapa hal positif yang dapat kita ambil sebagai pelajaran, yaitu:




1. Hana tidak membalas hinaan dari Penina (madunya).
Walaupun Hana adalah istri yang lebih dikasihi oleh suaminya dan merupakan istri pertama yang artinya Hana yang seharusnya punya kuasa lebih besar dari Penina di rumah itu, namun Hana tidak membalas setiap hinaan dari Penina. Hana sangat mengasihi Elkana suaminya, itu sebabnya hinaan Penina terhadap dirinya di pendam saja dalam hatinya karena ia tidak mau menyusahkan suaminya itu.



Hana tidak mau membalas perbuatan jahat  dengan kejahatan. Ia lebih menyerahkan permasalahannya kepada Tuhan.  Hana tidak menceritakan permasalahannya kepada manusia untuk mendapatkan pembelaan. Hana tahu bahwa ketika ia menceritakan masalahnya kepada sahabat-sahabatnya maka masalahnya tidak akan selesai; justru akan lebih parah karena telah menyebarkan roh gosip. Dibawah ini adalah perkataan Hana dalam ucapan syukurnya yang membuktikan bahwa Hana tidak membalas kejahatan Penina.



Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji. 1 Samuel 2:3



Bahkan tidak dicatat di alkitab Hana menceritakan permasalahannya kepada suaminya.  Alkitab hanya mencatat Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:



“Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN.” 1 Samuel 1:15


Lalu bagaimana dengan kita saudaraku? Bagaimana kita menghadapi masalah seandainya kita berada dalam situasi seperti apa yang dialami oleh Hana? Apakah kita mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan ataukah mencurahkan isi hati kita kepada orang-orang yang ada disekeliling kita sehingga menjadi roh gosip yang semakin menyebar kemana-mana? Alangkah lebih baik kita mengambil sikap seperti Hana yang mencurahkan permasalahannya, beban hidupnya hanya kepada Tuhan.



2.Hana tidak mencari pertolongan manusia.
Satu hal yang patut kita tiru dari Hana, walaupun ia mengalami masalah yang besar dalam hidupnya, ia tidak mencari pertolongan kepada manusia terlebih lagi kepada dukun.



Bagi seorang wanita yang sudah menikah yang belum dikaruniai anak; semakin bertambah usianya maka akan semakin menakutkan baginya terlebih lagi ketika mendekati masa menopause. Itulah sebabnya banyak wanita rela melakukan apa saja dan menghabiskan dana yang besar demi mendapatkan seorang anak, bahkan ada yang pergi ke dukun dan rela melakukan apa saja permintaan si dukun.



Saudaraku, dengan tegas saya katakan jika anda pergi kedukun untuk mendapatkan seorang anak dan ternyata benar mendapatkan seorang anak maka pastilah anak tersebut bukan berasal dari Tuhan melainkan berasal dari setan karena seorang dukun tidak pernah bersekutu dengan Tuhan melainkan bersekutu dengan setan.  Jadi berhati-hatilah dalam mengambil tindakan. Langkah terbaik yang perlu kita ambil adalah kita mengikuti teladan Hana yang minta pertolongan kepada Tuhan. Itu dapat kita baca pada ayat dibawah:



“dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." 1 Samuel 1:10-11



3. Hana berjanji kepada Tuhan bahwa jika Tuhan menjawab Doanya maka jawaban doa itu akan di pergunakan untuk memuliakan Tuhan.

“Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." 1 Samuel 1:11



Dalam doanya Hana berjanji kepada Tuhan jika Tuhan memberikan kepadanya seorang anak laki-laki maka anak itu akan di persembahkan menjadi pelayan/hamba Tuhan yang melayani Tuhan seumur hidupnya.



Saudaraku, sering kali kita meminta sesuatu kepada Tuhan untuk kepentingan kita sendiri, bukan kepentingan Tuhan. Kita minta seorang anak kepada Tuhan namun dalam hati kita bercita-cita anak ini nanti menjadi seorang yang sukses dan mengharumkan nama keluarga. Jarang sekali kita berharap anak ini menjadi pelayan yang dipakai Tuhan secara luar biasa untuk kemuliaan Tuhan. Kita lebih sering berdoa untuk kebaikan kita bukan untuk kemuliaan Tuhan. Itulah sebabnya doa kita tidak dijawab oleh Tuhan karena kita salah berdoa. Kita perhatikan ayat dibawah.



“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu”. Yakobus 4:3


Oleh sebab itu saudara, marilah kita belajar berdoa yang benar. Berdoa yang benar adalah doa yang bukan di dorong oleh kepentingan diri sendiri tapi di dorong oleh suatu sikap untuk mempermuliakan Tuhan. Jika kita memohonkan doa yang sesuai dengan kehendak Tuhan untuk kemuliaan Tuhan maka Tuhan pasti akan menjawab doa kita.



4. Hana berdoa dengan tekun.
Dari cara berdoanya kita bisa melihat bahwa Hana berdoa dengan tekun dan tidak bosan-bosannya. Kita perhatikan ayat dibawah:



“Ketika perempuan itu terus-menerus berdoa di hadapan TUHAN, maka Eli mengamat-amati mulut perempuan itu;” 1 Samuel 1:12



Hana tidak menyerah walaupun ia belum mendapat jawaban dari Tuhan. Bahkan ketika ia diejek dan dianggap mabuk karena cara berdoanya dianggap aneh, ia tidak malu dan tidak menyerah. Perhatikan ayat dibawah.



Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu." 1 Samuel 1:13


Hana tidak mau ada yang bisa menghalangi terlebih lagi membuat dia berhenti berdoa kepada Tuhan sekalipun itu hamba Tuhan. Imam Eli langsung memvonis Hana sedang mabuk tanpa menganalisa lebih lanjut apakah Hana sedang mabuk atau tidak. Seharusnya imam Eli bisa dengan mudah membedakan apakah seseorang itu sedang mabuk atau sedang berdoa. Namun Hana tidak membalas ejekan imam Eli itu padahal dia tahu bahkan semua orang juga tahu sepak terjang Imam Eli dan kedua anaknya. Mereka adalah Iman yang tidak benar. (Baca Samuel 2:22-25).



Saudaraku, imam Eli adalah gambaran dari seorang hamba Tuhan masa kini yang suka menghakimi tanpa meneliti lebih lanjut. Di akhir zaman ini ada hamba Tuhan yang demikian dan hamba Tuhan inilah yang sering menjadi batu sandungan yang membuat jemaat berhenti berdoa bahkan berhenti beribadah.



Saya pernah mendengar kesaksian seorang Bapak yang di gerejanya tidak ada lagi pendoa syafaat hanya karena kecewa dengan gembalanya. Bahkan juga karena hal itu si Bapak berhenti membayar persembahan persepuluhan.



Saudaraku, kisah hidup Hana ini sungguh bisa menjadi teladan bagi kita. Ia walaupun di hina oleh Penina madunya bahkan di ejek oleh hamba Tuhan (Imam Eli), tidak membuatnya berhenti berdoa dan berharap pada Tuhan. Bahkan ia semakin hidup bersekutu dengan Tuhan dan hendaknyalah kitapun demikian.



5. Hana Tahu mengucap syukur.
Hana adalah seorang yang tahu mengucap syukur. Ketika Tuhan menjawab doanya dan memberikan Hana seorang anak, Hana tidak lupa mengucapsyukur  kepada Tuhan yang telah memberkatinya dan menjawab doanya. Sebagai ungkapan syukurnya Hana memberikan dua persembahan:



-  Persembahan Materi.
Hana memberikan persembahan materi dengan membawa lembu jantan yang berumur 3 tahun dan satu efa tepung serta sebuyung anggur. Itu dapat kita lihat dibawah.



Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.  Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli; 1 Samuel 1:24-25



- Persembahan Puji-Pujian.

Tidak cukup dengan hanya memberi persembahan materi, Hanapun menaikkan puji-pujian syukur bagi Tuhan. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:



1 Samuel 2:1-2 Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu.  Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita. Dst……………..



Saudaraku, Hana datang kehadapan Tuhan tidak dengan tangan hampa. Sebagai Ungkapan syukurnya Hana datang kepada Tuhan membawa persembahan materi dan Persembahan Puji-Pujian. Demikianlah juga hendaknya kita, ketika doa kita dijawab oleh Tuhan hendaknyalah kita mengucapkan syukur dengan memberi persembahan yang terbaik kepada Tuhan dan tidak lupa kita menaikkan puji-pujian kita kepada Tuhan atas segala kebaikan yang telah kita terima.
Amin. Tuhan Yesus memberkati
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Design Website | GBTKAOKRB | Raid Indra W
Copyright © 2011. SAHABAT DOA KRISTEN - RPL
Design Template By Creating Website Published by Raid Indra Wendi
Telp +62812 7554 8893